UNGGAH UNGGUH BASA


Menjelaskan Unggah-ungguh, Karakteristik dan Penggunaan Basa 

Unggah-ungguh basa Jawa adalah aturan kesantunan berbahasa dalam bahasa Jawa yang memperhatikan hubungan antara penutur dan lawan bicara, serta situasi komunikasiUnggah-ungguh meliputi tata krama, sopan santun, dan etika dalam berkomunikasi, yang bertujuan untuk menjaga kesopanan dan saling menghormati. Ada beberapa tingkatan bahasa dalam unggah-ungguh, yaitu Ngoko, Krama Madya, dan Krama Inggil, yang masing-masing memiliki ciri khas dan penggunaan yang berbeda. 

Karakteristik Unggah-Ungguh Basa Jawa:
  • Ti Tingkatan Bahasa:

    U Unggah-ungguh membagi bahasa Jawa menjadi beberapa tingkatan, yaitu Ngoko (akrab),  
  • krama Madya (sedang), dan Krama Inggil (sopan).
  • Ti Tingkat Penghormatan:
       Pemilihan tingkatan bahasa disesuaikan dengan status sosial, usia, dan kedekatan hubungan      antara penutur dan lawan bicara.
  •      Kosakata dan Tata Bahasa:
    S Setiap tingkatan bahasa memiliki kosakata dan tata bahasa yang berbeda, mencerminkan 
  • tingkat kesopanan yang berbeda.
  • Situasi Komunikasi:
  • P Penggunaan unggah-ungguh juga dipengaruhi oleh situasi dan konteks komunikasi, seperti  acacara formal atau informal. 
Penggunaan Unggah-Ungguh Basa Jawa:
  • DiDigunakan dalam situasi informal, akrab, atau dengan orang yang lebih muda atau memiliki s s  status sosial yang lebih rendah.

  • DiDigunakan dalam situasi semi-formal atau dengan orang yang lebih tua atau memiliki status sososial yang lebih tinggi, tetapi belum terlalu akrab.
  • Digunakan dalam situasi formal, dengan orang yang lebih tua, memiliki status sosial yang lebih tintinggi, atau dalam acara resmi. 
Contoh Penggunaan:
  • Ngoko: "Kowe arep lunga?" (Kamu mau pergi?) - digunakan kepada teman dekat.
  • Krama Madya: "Panjenengan badhe tindak?" (Anda mau pergi?) - digunakan kepada orang yang lebih tua atau belum terlalu akrab.
  • Krama Inggil: "Bapak sampun késah?" (Ayah sudah pergi?) - digunakan kepada orang yang lebih tua atau memiliki status sosial yang tinggi. 
Dengan memahami dan menerapkan unggah-ungguh basa Jawa, seseorang dapat menunjukkan rasa hormat, menjaga kesantunan, dan menciptakan komunikasi yang harmonis dalam masyarakat Jawa. 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini