Devinisi Aksara Jawa
Aksara Jawa adalah rangkaian huruf dan angka yang digunakan masyarakat Jawa zaman dulu untuk berkomunikasi. Rangkaian abjad ini sekarang sulit ditemui kecuali di kitab, lontar, atau potongan naskah kuno.
Jenis aksara Jawa yang masih dikenali sekarang adalah hasil perkembangan di masa kerajaan Majapahit. Aksara telah disusun ulang ketika kerajaan Islam menguasai Jawa. Sehingga, susunan hurufnya berbunyi ha, na, ca, ra, ka, dan seterusnya.Aksara Jawa adalah hasil budaya tulis dari suku bangsa Jawa. Sejak tahun 700 M, bangsa Jawa sudah mengenal tradisi tulis menulis. Menurut jurnal Universitas Muhammadiyah Malang, aksara Jawa terdiri dari dua puluh aksara yang disebut aksara nglegena atau carakan.
Jenis-jenis Aksara Jawa
Berdasarkan pada tata eja Sriwedari ata weton Sriwedari, aksara Jawa memiliki kelengkapan sebagai berikut:
1. Aksara Wyanjana atau Nglegena terdiri dari 20 aksara pokok, yaitu aksara wyanjana atau nglegena. Aksara ini terdiri dalam bentuk suku kata terbuka yang dalam istilah Jawa disebut aksara wuda (telanjang). Sebab, belum mendapatkan imbuhan atau sandhangan, baik sandhangan swara maupun sigeg.
2. Pasangan aksara Wyanjana
Pasangan aksara Wyanjana adalah aksara yang merupakan pasangan dari masing-masing aksara Wyanjana. Fungsinya adalah menggantikan aksara Wyanjana apabila aksara tesebut berada di belakang akasra yang bersifat sigeg (konsonan).
3. Aksara Murda
2. Pasangan aksara Wyanjana
Pasangan aksara Wyanjana adalah aksara yang merupakan pasangan dari masing-masing aksara Wyanjana. Fungsinya adalah menggantikan aksara Wyanjana apabila aksara tesebut berada di belakang akasra yang bersifat sigeg (konsonan).
3. Aksara Murda
Aksara murda menurut pemahaman weton Sriwedari adalah aksara yang digolongkan sebagai aksara-aksara tua. Aksara ini dulunya digunakan untuk menulis bunyi aksara Jawa Kuna, terutama yang diadopsi langsung dari bahasa sumbernya, yaitu Sansekerta.
Jumlah aksara Murda ada delapan. Menurut e-Journal UAJY, dalam pengembangannya, aksara murda digunakan sebagai bentuk kapital dan huruf Jawa. Penggunaannya adalah untuk menulis nama, nama negara atau sesuatu untuk dihormati
4. Pasangan Aksara Murda
Fungsi aksara pasangan adalah untuk menggantikan aksara Murda apabila aksara Murda itu berada di belakang aksara yang bersifat sigeg (konsonan). Proses perubahan konsonannya tidak dikarenakan mendapat sandhangan sigeg pangkon. Daftar pasangan aksara rekan bisa dilihat di gambar sebelumnya.
Komentar
Posting Komentar