Basa Rinenga
Basa Rinengga
Basa rinengga adalah sebuah karangan sastra yang memberi kesan tulisan yang berwarna dan emosional. Jika membaca tulisan menggunakan basa rinengga maka akan terasa lebih menyenangkan, menarik, dan lebih segar.
Jenis dan Contoh Basa Rinengga
Berikut adalah 6 jenis basa rinengga dilengkapi contohnya
1. Tembung Saroja
Tembung saroja adalah penggunaan dua kata atau lebih yang artinya sama atau hampir sama. Tembung saroja digunakan bersama-sama untuk menyampaikan maknanya.
Contoh:
Raden Gathotkaca iku satriya kang gagah prakosa
Arti: Raden Gathotkaca adalah seorang pejuang pemberani.
Keterangan: Kata gagah artinya sama dengan kata prakosa, yaitu pideksa (besar dan tinggi)
Dadi bocah aja seneng nyolong njupuk barange liyan.
Arti: Sebagai seorang anak, jangan suka mencuri barang orang lain.
Keterangan: Kata nyolong artinya sama dengan kata njupuk, yaitu mengambil sesuatu yang bukan haknya
Para siswa katon guyup rukun nalika kerja bakti ngresiki kelase
Arti: Siswa tampak rukun ketika mengerjakan pekerjaan rumah untuk membereskan ruang kelas.
Keterangan: Kata guyup artinya sama dengan kata rukun, yaitu keadaan damai.
Baca juga:
2. Tembung Camboran
Tembung camboran atau kata majemuk adalah dua kata atau lebih yang digunakan bersamaan dan memiliki satu arti. Tembung camboran terbagi menjadi camboran utuh yang katanya berbentuk kata utuh dan camboran tugel/wancahan yang menggabungkan dua kata dengan mengurangi salah satu atau seluruh jumlah kata.
Contoh:
Camboran wutuh: bapa biyung, raja peni, cekak aos, tepa, slira
Camboran tugel/wancahan: dol tinuk, lir ilir, thukmis (bathuk klemis), bulik (ibu cilik), pakpuh (bapak sepuh)
3. Tembung Entar
Tembung entar atau kata kiasan adalah kata-kata yang mempunyai arti bukan seperti aslinya melainkan memiliki maknanya tersendiri.
Contoh:
Wiwit seprana nganti seprene, dheweke tangsah nggadho atine wong tuwa
Arti: Dari kemarin sampai sekarang, dia selalu menyusahkan hati orang tuanya.
Keterangan: Kara nggadho ati mengartikan menyusahkan hati
Bocah kok kandel kupinge! Omongane wong tuwa ora nate dirungokake
Arti: Anak laki-laki itu mempunyai telinga yang tebal! Kata-kata orang tua itu tidak pernah terdengar lagi.
Keterangan: Kata kandel kupinge mengartikan tidak mendengarkan nasehat orang lain
Bapakmu anggone nyambut gawe nganti direwangi adus kringet, nanging anggonmu sekolah mung kokgawe dolanan
Artinya: Ayahmu bekerja sampai bermandikan keringat, tapi kamu hanya bermain di sekolah.
Keterangan: Kata adus kringet mengartikan bekerja dengan usaha
4. Paribasan
Paribasan adalah peribahasa. Paribasan ditulis menggunakan kata-kata yang biasa digunakan pada umumnya tetapi memiliki makna tersendiri jika menjadi kalimat yang digabung.
Contoh:
Kejugrugan gunung menyan.
Yitna yuwana mati lena.
Rebut balung tanpa isi.
Becik ketitik ala ketara.
Desa mawa cara, negara mawa tata.
5. Bebasan
Bebasan adalah kata-kata yang digunakan secara teratur, mempunyai makna, dan tersusun dari kata-kata yang mendapat situasi atau perbuatan dari orang lain.
Contoh:
Ngubak-ubak banyu bening.
Nabok nyilih tangan.
Kerot ora duwe untu.
Idu didilat maneh.
Kakehan gludhug kurang udan.
dalam Bahasa Jawa
6. Saloka
Saloka adalah kata-kata yang biasa digunakan secara umum tetapi memiliki makna kiasan. Kata-katanya menggambarkan suatu objek seperti binatang atau benda yang memiliki suasana hati bergerak atau berperilaku seperti manusia.
Contoh:
Iwak lumebu wuwu.
Timun mungsuh duren.
Asu marani gebuk.
Baladewa ilang gapite.
Nah, itulah macam-macam basa rinengga lengkap dengan penjelasan dan contohnya. bela
Komentar
Posting Komentar